MeNaNgisLAh DiRi ~_~
11:27:00 PMNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” (HR. Tirmidzi [1633]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; [1] seorang pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala, [3] seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, [5] seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina] akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, [6] seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi [1639], disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1338]).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah selain dua jenis tetesan air dan dua bekas [pada tubuh]; yaitu tetesan air mata karena perasaan takut kepada Allah, dan tetesan darah yang mengalir karena berjuang [berjihad] di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah; bekas/luka pada tubuh yang terjadi akibat bertempur di jalan Allah dan bekas pada tubuh yang terjadi karena mengerjakan salah satu kewajiban yang diberikan oleh Allah.” (HR. Tirmidzi [1669] disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1363])
***************************************
Gembiralah dengan hidup ini kerana hidup ini indah dan jadikanlah ia sebagai hamparan untuk setiap kebaikan
Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri. Bahkan, Allah sangat senang dengan taubatnya seorang hamba. Inilah kesenangan yang lebih besar dibandingkan kesenangan seseorangyang berada dipadang pasir bersama tunggangannya, yang dia atas punggungnya terdapat perbekalan makanan dan minumannya, tetapi kemudian tunggangan itu lari darinya sehingga dia hampir berputus asa untuk menangkapnya kembali.
Setelah itu dia duduk bersandar disebuah pohon menanti ajal menjemputnya, hingga ia tertidur. Selang beberapa saat ia bangun dan tiba-tiba unta yang membawa makanan dan minumannya itu berdiri berdekatan kepalanya, maka dengan serta-merta is memegang tali unta tersebut seraya menjerit kerana gembira yang amat sangat, dan mengatakan:"Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu"(salah dalam berucap kerana gembiranya)
Maha Suci Allah Yang Maha Agung lagi Maha Pengasih. Allah Subhanahuwa Ta'ala senang dengan taubat hambanya itu, sehingga menyebabkan dia beruntung untuk meraih syurgaNya dan mencapai keredhaanNya. Allah Yang Maha Tinggi menyeru kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk bertaubat melalui firmanNya:
.........dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(Surah An-Nur:Ayat31)
Bertaubat adalah mencuci hati dengan air mata dan membakarnya dengan kobaran api penyesalan. Bertaubat adalah pembakaran didalam hati, pengekangan nafsu, keluhuran didalam hati dan titisan air mata. yang demikian adalah awal perjalanan yang ditempuh oleh orang-orang yang bertaubat, modal orang-orang yang berjaya, langkah awal mereka yang menghendaki Allah dan kuci istiqamah mereka yang hatinya condong kepada Allah.
Seorang yang bertaubat harus berkeluh-kesah, menyesal dan menangis. Bila orang lain merasa tenang dari 'azab Allah' maka hatinya tidak akan merasa tenang dan selalu dihantui rasa takut bahawa taubatnya tidak diterima. Bila orang lain merasa tenteram, dia tidak pernah berhenti menangis tersedu-sedu. Bila orang lain beristirehat dengan tenang, dia tidak bosan-bosan merintih sampai tubuhnya mengigil. Bila dia mengingat besarnya dosa dan kesalahannya, kesedihannya akan menjadi-jadi, api nuraninya makin membara, air matanya bercucuran, nafasnya tersengal-sengal dan berlumba-lumba menghadapi hari-hari esok. Dia meremehkan segala urusan dunia agar mampu melalui shirath(jambatan) yang berada di atas neraka jahannam dengan secepat kilat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri. Bahkan, Allah sangat senang dengan taubatnya seorang hamba. Inilah kesenangan yang lebih besar dibandingkan kesenangan seseorangyang berada dipadang pasir bersama tunggangannya, yang dia atas punggungnya terdapat perbekalan makanan dan minumannya, tetapi kemudian tunggangan itu lari darinya sehingga dia hampir berputus asa untuk menangkapnya kembali.
Setelah itu dia duduk bersandar disebuah pohon menanti ajal menjemputnya, hingga ia tertidur. Selang beberapa saat ia bangun dan tiba-tiba unta yang membawa makanan dan minumannya itu berdiri berdekatan kepalanya, maka dengan serta-merta is memegang tali unta tersebut seraya menjerit kerana gembira yang amat sangat, dan mengatakan:"Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu"(salah dalam berucap kerana gembiranya)
Maha Suci Allah Yang Maha Agung lagi Maha Pengasih. Allah Subhanahuwa Ta'ala senang dengan taubat hambanya itu, sehingga menyebabkan dia beruntung untuk meraih syurgaNya dan mencapai keredhaanNya. Allah Yang Maha Tinggi menyeru kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk bertaubat melalui firmanNya:
.........dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(Surah An-Nur:Ayat31)
Bertaubat adalah mencuci hati dengan air mata dan membakarnya dengan kobaran api penyesalan. Bertaubat adalah pembakaran didalam hati, pengekangan nafsu, keluhuran didalam hati dan titisan air mata. yang demikian adalah awal perjalanan yang ditempuh oleh orang-orang yang bertaubat, modal orang-orang yang berjaya, langkah awal mereka yang menghendaki Allah dan kuci istiqamah mereka yang hatinya condong kepada Allah.
Seorang yang bertaubat harus berkeluh-kesah, menyesal dan menangis. Bila orang lain merasa tenang dari 'azab Allah' maka hatinya tidak akan merasa tenang dan selalu dihantui rasa takut bahawa taubatnya tidak diterima. Bila orang lain merasa tenteram, dia tidak pernah berhenti menangis tersedu-sedu. Bila orang lain beristirehat dengan tenang, dia tidak bosan-bosan merintih sampai tubuhnya mengigil. Bila dia mengingat besarnya dosa dan kesalahannya, kesedihannya akan menjadi-jadi, api nuraninya makin membara, air matanya bercucuran, nafasnya tersengal-sengal dan berlumba-lumba menghadapi hari-hari esok. Dia meremehkan segala urusan dunia agar mampu melalui shirath(jambatan) yang berada di atas neraka jahannam dengan secepat kilat.
**********************************
Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan; suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Bacakanlah al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur’an kepada anda sementara al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’ : 40). Maka beliau berkata, “Cukup, sampai di sini saja.” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata.” (HR. Bukhari [4763] dan Muslim [800]).
0 nasihat